Rabu, 07 Maret 2018

Cara menggunakan dan membaca mulimeter analog

Dasar multimeter elektronik analog dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian utama yaitu jaringan pengukuran, rangkaian penguat dan penggerak meter analog (seperti jenis PM-MC). Dalam kasus pengukuran arus dan tegangan jaringan kerja berupa pembagi tegangan yang membatasi tegangan yang diberikan pada penguat terutama berkaitan dengan pengaturan cakupan instrumen. Multimeter elektronik fungsi tegangan DC Voltmeter elektronik menggunakan penggerak meter analog yang dikendalikan oleh suatu rangkaian elektronik seimbang seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini, 
 

Rangkaian penguat beda terdiri transistor Q2 dan Q1 membentuk rangkaian jembatan seimbang, untuk keseimbangan ini dilengkapi dengan R variabel serta dilengkapi Q3 menggantikan RE dengan kelebihan kemampuan mencapai CMRR (Common Mode Rjection Ratio) yang tinggi. Penguat depan menggunakan JFET Q1 dalam konfigurasi rangkaian source follower berfungsi sebagai transformasi impedansi antara masukan dan base dari transistor Q2 sumber arus konstan. Kelebihan penguat depan FET kemampuannya dalam mencapai impedansi masukan yang tinggi.
Bila tegangan tidak diketahui Vs nol, I2 = I3, VE2 = VE, sehingga tidak ada arus mengalir pada penggerak meter sehingga Im = 0. Pada kondisi ini tegangan bias Q3 mendapat bias dan bias transistor Q2 merupakan fungsi dari beda tegangan pada Rs. Bila masukan diberi tegangan positip Vs, bias pada Q2 bertambah sehingga VE2 bertambah sehingga tegangan VE2 lebih besar dari pada VE3 dan mengalir arus Im sehingga jarum menyimpang sebanding dengan besarnya Vs. Pada fungsi
pengukuran tegangan AC menggunakan attenuator kompensasi karena attenuator menggunakan resitor presisi kebanyakan berupa sejenis wire – wound. Resistor yang demikian memiliki induktansi yang signifikan, pengaruh induktansi di seimbangkan dengan pemasangan kapasitor paralel.
Multimeter Elektronik Fungsi Tegangan AC Rangkaian dasar voltmeter elektronik seperti di atas hanya digunakan untuk tegangan DC. Untuk memenuhi kebutuhan pengukuran tegangan AC beberapa bagian harus ditambahkan pengubah tegangan AC ke DC.

Rangkaian penyearah ditunjukkan pada gambar 2-32. Menggunakan rangkaian Op-Amp sebagai penyearah presisi. Karakteristik non linier dari dioda PN-junction D1 dan D2 dalam arah maju memberi umpan balik negatip. Low pass filter mengeluarkan pulsa DC diumpankan ke rangkaian analog penyeimbang atau Voltmeter ke digital. Kebanyakan voltmeter AC dikalibrasi dalam rms, ini tidak akan terbaca harga rms sebenarnya, tanpa sinyal masukan berbentuk gelombang sinus murni.

Cara Mengukur Tegangan menggunakan Multimeter analog

A.      Tegangan DC
1.       Atur knob pemilih cakupan pada cakupan yang tepat.
2.       Gunakan colok hitam pada tegangan negatip dari rangkaian yang diukur dan colok merah pada tegangan positif
3.       Baca gerakan penunjuk tegangan dan skala DCV A.
4.       Bila penunjukan kecil tak terbaca, cek kembali apakah rangkaian sudah benar.
5.       Bila rangkaian sudah yakin benar, pindahkan pelan-pelan knob pemilih cakupan hingga penunjuk berada pada posisi yang mudah dibaca.


B.      Tegangan AC
1.       Pindahkan knob pemilih cakupan pada cakupan AC V yang tepat

2. Pasangkan colok meter pada rangkaian yang diukur secara paralel.
3. Baca gerakan jarum penunjuk dengan skala V dan A (gunakan batas ukur 250 V AC pada pengukuran sumber tegangan AC dari PLN).
4. Karena instrumen ini bekerja pada sistem nilai pengukuran rangkaian tegangan AC gelombang sinus, maka bila Posisi VAC digunakan pada bentuk gelombang AC lainnya mungkin terjadi kesalahan.
5. Baca hasil pengukuran dibaca pada skala AC V





Tidak ada komentar:

Posting Komentar